widget


bam2tara

--** Bamtara uchiha shinomori **--

Kamis, 06 Oktober 2011

Sistem Informasi Akuntansi #

2. Tinjauan Menyeluruh : Proses Bisnis


a. Kegiatan bisnis dan kebutuhan informasi

Ketika perusahaan semakin berpengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan, manajer di area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran system informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan computer ke seluruh operasi pemasaran. Area manufaktur juga menerima pengolahan komputer dan menerapkan teknologi baik sebagai sistem informasi konseptual maupun sebagai komponen dalam sistem manufaktur fisik.

Teknologi seperti robot pabrik dan sistem ban berjalan yang dikendalikan komputer merupakan contoh bagaimana proses manufaktur fisik telah dikomputerisasi. Usaha untuk menerapkan komputer sebagai sistem konseptual biasanya tidak muncul di bawah nama sistem informasi manufaktur, tetapi digunakan nama-nama seperti material requirements planning (MRP) dan computer integrated manufacturing (CIM). Sistem lainnya adalah Sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system), sistem informasi organisasi yang ditujukan pada tingkat manajemen, yaitu sistem informasi eksekutif (executive information system), system informasi akuntansi dan

Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau menggunakan informasi. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber informasi lain. Pengguna merupakan prioritas utama, kelangsungan hidup sistem informasi. Kebutuhan informasi bagi pengguna perlu diidentifilasi dalam rangka memuaskan pengguna. Mutu dan kualitas mutu untuk menjamin kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna akan berimplikasi kepada perbaikan terus menerus sehingga kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pengguna tetap puas. sistem lainnya.

Kebutuhan Informasi

Pengguna membutuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis cepat, tepat, serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini pengguna dihadapkan kepada beberapa permasalahan, seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang tepat, jenis informasi kurang relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat dipercaya. Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi penyedia informasi.

Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya.

Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna

b. Pemrosesan transaksi : dokumen dan prosedur

Pengenalan Pemrosesan Transaksi

Pemrosesan transaksi yaitu suatu proses dalam melakukan transaksi-transaksi didalam suatu perusahaan yang dilakukan untuk mendukung kegiatan sehari-hari

Komponen-komponen dasar dari sistem pemrosesan transaksi meliputi:

– inputs

– processing

– storage

– outputs

Arus Transaksi

Dalam Sistem Tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu, dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar umum. Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik

Siklus-siklus Pemrosesan Transaksi

Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu :

1. Siklus Pendapatan yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan Pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan .

2. Siklus Pengeluaran yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.

3. Siklus Produksi yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa

4. Siklus Keuangan yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas. Dokumentasi adalah salah satu bagian paling penting dalam implementasi sistem.

Banyak dari pekerjaan analis sistem mencakup pengumpulan dan pengorganisasian fakta-fakta. Teknik-teknik sistem membantu analis dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut.

langkah umum dalam menjalankan teknik-teknik ini adalah:

1. Merancang klarifikasi kasar dari akun, bagan akun, dan laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang berhubungan.

2. Menelaah hal ini dengan manajemen dan karyawan-karyawan operasi.

3. Menyelesaikan laporan keuangan, bangan akun, dan laporan-laporan lain.

4. Menyajikan pedoman penjumblaan dan merancang dokumen dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan operasi sistem

Dokumentasi dan prosedure

Dokumentasi adalah salah satu bagian paling penting dalam implementasi sistem.

Banyak dari pekerjaan analis sistem mencakup pengumpulan dan pengorganisasian fakta-fakta. Teknik-teknik sistem membantu analis dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. l angkah umum dalam menjalankan teknik-teknik ini adalah: 1. Merancang klarifikasi kasar dari akun, bagan akun, dan laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang berhubungan. 2. Menelaah hal ini dengan manajemen dan karyawan-karyawan operasi. 3. Menyelesaikan laporan keuangan, bangan akun, dan laporan-laporan lain. 4. Menyajikan pedoman penjumblaan dan merancang dokumen dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan operasi sistem

Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu : mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi. Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.

Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.

c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Lain lagi dengan pengertian yang disampaikan Susilowati di dalam presentasinya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, dimana disebutkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi atau dapat disingkat dengan sebutan SIA ialah sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.


Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akunting adalah sistem yang bertugas dalam menjalankan segala aktivitas mulai dari mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa hingga mengkomunikasikan data-data transaksi yang kemudian dirubah menjadi informasi yang lebih berguna untuk dapat digunakan kembali oleh pihak yang membutuhkan yang tentunya berhubungan dengan sistem perusahaan(baik pihak intern maupun ekstern).

Berikut lebih dijelaskan secara spesifik, siapa saja yang termasuk ke dalam dua pemakai yang akan menggunakan informasi akuntansi dari sebuah perusahaan itu ialah:

1. Pihak ekstern yang diantaranya meliputi pelanggan, supplier, pemegang saham (stakeholder), pegawai, pemberi pinjaman (sponsor), hingga instansi pemerintah.

2. .Pihak intern, SIA menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.

Pada Sistem Informasi Akuntansi, terdapat dua komponen yang saling terintegrasi satu sama lainnya. Dua komponen tersebut adalah: Spesialis Informasi dan Akuntan. Kedua komponen ini kemudian dapat merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. Jadi dapat disimpulkan dengan Sistem Informasi Akuntansi dapat membantu departemen lain dalam mengambil keputusan.



Informasi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi dua, yaitu:

·
Informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang berbentuuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.

·
Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

d. Pertimbangan-pertimbangan pengendalian internal

PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERN DALAM PERENCANAAN AUDIT

Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman masing-masing dari lima komponen pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan suatu audit laporan keuangan, dan apakah pengendalian tersebut dioperasikan. Dalam perencanaan audit, pengetahuan tersebut harus digunakan untuk:

a. Mengidentifikasi tipe salah saji potensial.

b. Mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terh adap risiko salah

Sifat, saat, dan luasnya prosedur yang dipilih auditor untuk memperoleh pemahaman akan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman sebelumnya dengan entitas, sifat pengendalian khusus yang terkait, dan sifat dokumentasi pengendalian khusus yang diselenggarakan oleh entitas. Sebagai contoh, pemahaman tentang penaksiran risiko yang diperlukan untuk merencanakan suatu audit untuk entitas yang beroperasi dalam lingkungan yang relatif stabil dapat bersifat terbatas. Pemahaman tentang pemantauan yang dibutuhkan dalam perencanaan suatu audit untuk entitas yang kecil dan tidak kompleks dapat juga bersifat terbatas.

Apakah suatu pengendalian telah dioperasikan adalah berbeda dari efektivitas operasinya. Dalam memperoleh pengetahuan tentang apakah pengendalian telah dioperasikan, auditor menentukan bahwa entitas telah menggunakannya. Di lain pihak, efektivitas operasi, berkaitan dengan bagaimana pengendalian tersebut diterakan, konsistensi penerapannya, dan oleh siapa pengendalian tersebut diterapkan. Sebagai contoh, sistem pelaporan anggaran dapat memberikan laporan memadai, namun laporan ters ebut tidak dianalisis dan ditindaklanjuti. Seksi ini tidak menuntut audit untuk memperoleh pengetahuan tentang efektivitas operasi sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian intern.

Pemahaman auditor tentang pengendalian intern kadang-kadang menimbulkan keraguan tentang dapat atau tidaknya laporan keuangan entitas diaudit. Integritas manajemen entitas mungkin sangat rendah sehingga menyebabkan auditor berkesimpulan bahwa risiko salah representasi manajemen dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga suatu audit tidak dapat dilaksanakan. Sifat dan luasnya catatan entitas dapat mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa tidak mungkin bukti audit kompeten yang cukup akan tersedia untuk mendukung pendapat atas laporan keuangan.