widget


bam2tara

--** Bamtara uchiha shinomori **--

Kamis, 07 Juni 2012

TUGAS SOFTSKILL TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BANK PAPUA

 


VISI
"Menjadi bank komersial yang kuat dan unggul, kebanggaan masyarakat Papua".
Mempunyai makna sebagai berikut :

Menjadi
  • Mencerminkan keinginan Bank Papua melakukan tr anformasi dari Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank Umum.
Bank Komersial
  • Bank Papua sebagai business entity akan dikelola secara professional dengan memperhatikan prinsip-prinsip komersial sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal dan memberikan nilai kepada pemegang sahamnya melalui deviden.
  • Bank Papua akan menyediakan produk-produk perbankan yang bersaing sesuai dengan target pasarnya.
  • Bank Papua akan melayani nasabah individu, UKMK (Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) serta Korporasi termasuk Pemerintah Daerah.
Kuat
  • Mewujudkan sebagai bank yang sehat memiliki kinerja yang baik dan memiliki daya tahan terhadap ancaman, baik dari luar maupun dalam sehingga dapat menjalankan operasional perbankan secara berkelanjutan.
  • Dalam menjalankan operasional perbankan Bank Papua akan selalu mengacu kepada prinsip kehati-hatian, mentaati regulasi perbankan dan aturan yang ditetapkan Bank Indonesia serta melkasanakan prinsip dan praktek good corporate governance (GCG).
Unggul
  • Bank Papua akan dikelola secara professional dengan dukungan SDM dan teknologi yang tepat dan handal.
  • Bank Papua akan mempertahankan posisi sebagai bank terbesar di Papua.
  • Bank Papua akan memberikan produk dengan layanan prima lebih baik dari pesaing.
Kebanggaan
  • Menjadi mitra nasabah dan masyarakat dalam mencapai tujuannya, sehingga menimbulkan kebanggaan masyarakat terhadap Bank Papua.
  • Memiliki nilai budaya perusahaan yang mengakar pada nilai dan
    budaya setempat.
Masyarakat Papua
  • Adalah masyarakat yang memiliki ikatan ekonomi, sosial-budaya dan demografi terhadap Papua, baik yang berada didalam maupun diluar wilayah geografis Papua.

1.      Menyediakan produk perbankan yang bersaing bagi nasabah individual, UKMK dan korporasi dalam rangka memperoleh laba yang optimal;
2.      Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat;
3.      Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Papua melalui jaringan kerja yang tersebar luas;
4.      Melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian dengan dukungan SDM yang handal, organisasi yang kuat dan teknologi yang tepat;
5.      Memberikan pelayanan prima dan kepuasan kepada nasabah;
6.      Membangun citra perusahaan yang berakar dari nilai-nilai budaya setempat dalam rangka menjadi bank pilihan masyarakat Papua.

Sejarah Singkat
PT. Bank Pembangunan Daerah Papua yang sebelum menjadi Perseroan Terbatas bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Irian Jaya, didirikan pada tanggal 13 April 1966 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Barat Nomor:37/GIB/1966 dan disahkan menjadi Peraturan Daerah Propinsi Irian Barat Nomor 1 Tahun 1970 tanggal 23 Maret 1970 pada Lembaran Daerah Propinsi Irian Barat no. 42 tahun 1970, kemudian sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep.283/DDK/II/1972 tanggal 15 Juli 1972 tentang pemberian izin usaha Bank Pembangunan Daerah Irian Barat berkedudukan di Jayapura melaksanakan operasional sebagaimana Bank Umum lainnya dengan Modal Dasar pertama kali ditetapkan sebesar IB Rp.4.000.000,-.
Selanjutnya telah beberapa kali terjadi perubahan Peraturan Daerah dan yang terakhir Peda Nomor 7 tahun 1996 terdapat perubahan modal dasar bank menjadi Rp.50 miliar. Kemudian Keputusan RUPS Nomor: 05/SK/RUPS-BPD/XII/2000 telah diputuskan untuk mengubah bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Irian Jaya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2001 disetujui perubahan modal Dasar menjadi Rp.150.000.000.000,- sekaligus mengubah bentuk hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas yang dituangkan kedalam Peraturan Daerah Propinsi Papua Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 21 Mei 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Papua dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2002, dan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 dan disahkan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor C.13031 HT.01.01 Tahun 2002 tanggal 16 Juli 2002 dan Berita Negara No. 61, Tambahan Berita Negara RI No. 7480 tanggal 30 Juli 2002. Dan telah mendapat persetujuan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 4/147/KEP.Dp.6/2002 tanggal 11 September 2002.
Rapar Umum Pemegang Saham tanggal 17 Juni 2003 diputuskan modal dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Papua meningkat menjadi Rp. 500 miliar, sebagaimana dituangkan dalam akta notaris No. 2 tanggal 3 September 2003 dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-29629 HT.01.04.TH.2003 tanggal 19 Desember 2003 ditetapkan modal dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Papua sebesar Rp.500 miliar, hingga saat ini.

Kepemilikan
Jumlah modal disetor PT. Bank Papua sampai dengan akhir tahun 2007 adalah sebesar Rp.384,89 miliar. Apabila dibandingan dengan tahun sebelumnya maka modal disetor PT. Bank Papua meningkat sebesar Rp.86,90 miliar atau sebesar 30,03%.
Modal
Mengingat modal merupakan syarat utama beroperasinya bank secara sehat, maka manajemen PT. Bank Papua senantiasa mengupayakan pengelolaan CAR pada tingkat operable. Upaya mempertahankan CAR dengan pengendalian Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) maupun penambahan modal. Rasio kecukupan modal PT. Bank Papua per 31 Desember 2007 sebesar 31,33%.
Rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang tersedia untuk risiko kredit sebesar 46,67% dan Rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang tersedia untuk risiko kredit dan pasar sebesar 31,33%.
Pendapatan
Total pendapatan PT. Bank Papua pada tahun 2007 sebesar Rp.1.288,41 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka pendapatan mengalami peningkatan sebesar Rp.413,01 miliar atau sebesar 47,18%.
Kontribusi pendapatan bunga terhadap total pendapatan PT. Bank Papua pada tahun 2007 sebesar 50,06%, provisi dan komisi memberikan kontribusi sebesar 4,04% serta pendapatan operasional lainnya sebesar 0,74%.
Pendapatan bunga pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 26,16% dibandingkan tahun sebelumnya, provisi dan komisi tahun 2007 meningkat 56,49% dan pendapatan operasional lainnya sebesar 34,56%.
Biaya
Biaya operasional terdiri dari biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, beban penyisihan aktiva produktif dan beban non operasional, dalam tahun 2007 berjumlah Rp.1.066,07 miliar, mengalami peningkatan sebesar 49,67% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba Usaha
Keberhasilan operasional suatu perusahaan dapat diukur melalui beberapa indikator, salah satunya adalah indikator laba usaha.
Laba usaha sebelum diperhitungkan pajak penghasilan pada tahun 2007 sebesar Rp.222,33 miliar, terjadi peningkatan sebesar 36,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jaringan Kantor / 16 Maret 2012
Sebagai salah satu faktor pendukung operasional yang amat penting bagi suatu bank adalah tersedianya unit-unit layanan nasabah, yaitu berupa kantor maupun layanan ATM. Jaringan operasional PT. Bank Papua tersebar di seluruh Kabupaten/Kota dan Kecamatan untuk memberikan layanan bagi para nasabah. Jaringan kantor PT. Bank Papua sampai saat ini sebanyak 128 kantor dan 235 Deleivery Channel yang terdiri dari 154 ATM ( tergabung dengan Jaringan ATM Bersama dengan jumlah peserta sebanyak 64 bank dengan 7500 lebih ATM dan Jaringan ATM Prima dengan jumlah 29 bank dengan jaringan 6500 lebih ATM yang tersebar di seluruh Indonesia), 60 Unit EDC, 1 unit CDM, 14 Kasda Online dan 6 Kantor Samsat Online.

SUSUNAN MANAJEMEN BANK PAPUA


Komisaris Utama
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA
Lahir di Sorong, 1956 Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak 2002, Memperoleh gelar Master Business of Administration dari Business School University of Durham UK dan gelar Doktor dari Universitas Hasanuddin Makasar. Dan saat ini juga menjabat sebagai Rektor Universitas Cenderawasih.

Komisaris
Prof. Dr. Frans Wanggai
Lahir di Serui, Desember 1944, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana S3 Institut Pertanian Bogor tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008



Komisaris
Drs. Tedjo Soeprapto, MM
Lahir di Surakarta, Desember 1949, Meraih gelar Magister Manajemen pada Universitas Hasanuddin tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008.

Komisaris
Drs. Amos R Yap
Lahir di Napan, Juli 1944, Pendidikan Terakhir Sarjana Pemerintahan Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008.



Direktur Utama
Ir. Eddy Rainal Sinulingga, MBA
Lahir di Medan, 5 Maret 1962, Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Papua sejak tanggal 17 November 2008, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Rensselaer Polytechninc Institute, Troy, New York, USA.

Direktur Operasi Bisnis
Willyam Sada, SE
Lahir di Biak, Tanggal 22 Mei 1958, Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi(SE) Universitas Cenderawasih Papua Tahun 2003. Bekerja sejak tanggal 02 Mei 1985. Menjabat sebagai Direktur Operasi Bisnis tanggal 28 April 2009.



Direktur Pengembangan Korporat
Johan Kafiar, SE, MM
Lahir di Biak, 1 Juni 1958, Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Korporat Bank Papua sejak tanggal 21 September 2007, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, lulus pada tahun 2004, bekerja di Bank Papua sejak tahun 1984.

Direktur Kepatuhan
Drs. Nadjib Bachmid, MM
Lahir di Labuha Bacan, 18 Agustus 1957, Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Papua sejak 21 September 2007, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Univeristas Hasanuddin, bekerja di Bank Papua sejak tahun 1986.



Kepala Satuan Kerja Audit Intern
Drs. Frens Mambrisau, MM
Lahir di Sorong, 1959 Menjabat sebagai Ketua SKAI sejak 2003, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Kerjasama Universitas Cenderawasih.

Kepala Divisi Treasury dan International
Sharly Parangan, SE
Lahir di Rantepao, Mei 1962 Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Internasioanl sejak 2009 Pendidikan terakhir Sarjana, bekerja di Bank Papua sejak 1989.



Kepala Divisi RM
Jefry Sani Phiter Siing, SP
Lahir di Palu, 17-08-1963 Menjabat sebagai Kepala Divisi RM sejak Maret 2010, Pendidikan terakhir Sarjana Pertanian

Kepala Divisi Umum
H e r a w a t i, SE
Lahir di Yogyakarta, 1958 Menjabat sebagai Kepala Divisi Umum sejak tahun2009, Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi, bekerja di Bank Papua sejak 1985.



Kepala Divisi Perencanaan Keuangan
Martha A. Rumaseuw
Lahir di Merauke pada tanggal 21 Agustus 1966. Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan dan Keuangan sejak bulan Juli 2011. Pendidikan terakhir Sekolah Lanjutan Atas dari SMA YPPK YOANES XXIII tahun 1987.

Kepala Divisi SDM
Petronella S.T Rumbiak, SE.MM
Lahir di Biak, 1960 Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Rakyat sejak 2009 Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Hasanudin Makasar tahun 2003.



Kepala Divisi Bisnis
Ir. Marthen F. Akihary, MM
Lahir di Aboru, 1964 Menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis sejak tahun 2009. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Manajemen SDM Universitas Cenderawasih tahun 2006.

Kepala Divisi PER
Ir. Johanis Walasary, MM
Lahir di Waai/Ambon pada tanggal 03 Juli 1958. Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Rakyat sejak bulan Juli 2011. Pendidikan terakhir Pascasarjana dari Universitas Cenderawasih Program Magister Manajemen Keuangan tahun 2004.



Kepala Divisi Pengembangan
Benedictus Renny See, SE,SH
Lahir di Jakarta, 1961 Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan sejak 2009 Pendidikan terakhir Sarjana Universitas Cenderawasih Papua tahun 2000.

Kepala Divisi Teknologi Informasi
Ir. Parwoto Kristianto,SE,MM
Lahir di Solo, 1964 Menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi sejak 2009. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih Papua tahun 2002.



Sekretaris Perusahaan
Patricia Ch. Korua, SH
Lahir di Manokwari Papua, 1963 Menjabat sebagai Kepala Sekretaris Perusahaan sejak 2010 Pendidikan terakhir Sarjana Hukum Universitas Cenderawasih Papua tahun 1987.

RTGS
Sistem RTGS merupakan suatu sistem transfer dana secara elektronik dalam mata uang rupiah yang diselenggarakan secara seketika per transaksi secara individual (real-time).
Sampai saat ini sistem RTGS telah terkoneksi ke 193 anggota, 191 bank dan 2 non bank
+ Keunggulan
- Jangkauan kiriman uang yang luas, ke lebih 190 bank di Indonesia, tanpa batasan jumlah uang (unlimited).
- Memberikan kualitas pelayanan transfer dana nasabah yang cepat, aman dan efisien.
- Kiriman uang yang online seketika dengan sistem interface RTGS.

+Dukungan Teknologi
Penggunaan sistem interface RTGS memberikan nilai lebih, RTGS Bank Papua transaksi kiriman uang akan dikelola secara online baik masuk maupun keluar.
Kiriman uang masuk yang mencantumkan nomor dan Nama Rekening dengan benar akan diproses seketika oleh interface RTGS. Begitu pula kiriman uang keluar dari 14 Cabang Bank Papua akan diproses ke Bank Tujuan secara online.
Untuk keterangan selengkapnya hubungi Customer Service kami di setiap Kantor Bank Papua terdekat.
 http://bankpapua.com/rtgs.php