VISI
|
"Menjadi bank komersial yang kuat dan unggul,
kebanggaan masyarakat Papua".
Mempunyai
makna sebagai berikut :
“Menjadi”
- Mencerminkan keinginan Bank
Papua melakukan tr anformasi dari Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank
Umum.
“Bank Komersial”
- Bank Papua sebagai business
entity akan dikelola secara professional dengan memperhatikan
prinsip-prinsip komersial sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal
dan memberikan nilai kepada pemegang sahamnya melalui deviden.
- Bank Papua akan menyediakan
produk-produk perbankan yang bersaing sesuai dengan target pasarnya.
- Bank Papua akan melayani
nasabah individu, UKMK (Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) serta
Korporasi termasuk Pemerintah Daerah.
“Kuat”
- Mewujudkan sebagai bank yang
sehat memiliki kinerja yang baik dan memiliki daya tahan terhadap
ancaman, baik dari luar maupun dalam sehingga dapat menjalankan
operasional perbankan secara berkelanjutan.
- Dalam menjalankan operasional
perbankan Bank Papua akan selalu mengacu kepada prinsip kehati-hatian,
mentaati regulasi perbankan dan aturan yang ditetapkan Bank Indonesia
serta melkasanakan prinsip dan praktek good corporate governance (GCG).
“Unggul”
- Bank Papua akan dikelola
secara professional dengan dukungan SDM dan teknologi yang tepat dan
handal.
- Bank Papua akan
mempertahankan posisi sebagai bank terbesar di Papua.
- Bank Papua akan memberikan
produk dengan layanan prima lebih baik dari pesaing.
“Kebanggaan”
- Menjadi mitra nasabah dan
masyarakat dalam mencapai tujuannya, sehingga menimbulkan kebanggaan
masyarakat terhadap Bank Papua.
- Memiliki nilai budaya
perusahaan yang mengakar pada nilai dan
budaya setempat.
“Masyarakat Papua”
- Adalah masyarakat yang
memiliki ikatan ekonomi, sosial-budaya dan demografi terhadap Papua,
baik yang berada didalam maupun diluar wilayah geografis Papua.
|
|
1.
Menyediakan
produk perbankan yang bersaing bagi nasabah individual, UKMK dan korporasi
dalam rangka memperoleh laba yang optimal;
2.
Mengelola
dana Pemerintah dan Masyarakat;
3.
Mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Papua melalui jaringan kerja yang
tersebar luas;
4.
Melaksanakan
operasional perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian dengan dukungan SDM
yang handal, organisasi yang kuat dan teknologi yang tepat;
5.
Memberikan
pelayanan prima dan kepuasan kepada nasabah;
6.
Membangun
citra perusahaan yang berakar dari nilai-nilai budaya setempat dalam rangka
menjadi bank pilihan masyarakat Papua.
|
Sejarah
Singkat
PT. Bank Pembangunan Daerah Papua
yang sebelum menjadi Perseroan Terbatas bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Irian Jaya, didirikan pada tanggal 13 April 1966 berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Barat Nomor:37/GIB/1966 dan disahkan
menjadi Peraturan Daerah Propinsi Irian Barat Nomor 1 Tahun 1970 tanggal 23
Maret 1970 pada Lembaran Daerah Propinsi Irian Barat no. 42 tahun 1970,
kemudian sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep.283/DDK/II/1972
tanggal 15 Juli 1972 tentang pemberian izin usaha Bank Pembangunan Daerah Irian
Barat berkedudukan di Jayapura melaksanakan operasional sebagaimana Bank Umum
lainnya dengan Modal Dasar pertama kali ditetapkan sebesar IB Rp.4.000.000,-.
Selanjutnya telah beberapa kali
terjadi perubahan Peraturan Daerah dan yang terakhir Peda Nomor 7 tahun 1996
terdapat perubahan modal dasar bank menjadi Rp.50 miliar. Kemudian Keputusan
RUPS Nomor: 05/SK/RUPS-BPD/XII/2000 telah diputuskan untuk mengubah bentuk
hukum Bank Pembangunan Daerah Irian Jaya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2001 disetujui perubahan modal Dasar
menjadi Rp.150.000.000.000,- sekaligus mengubah bentuk hukum dari Perusahaan
Daerah menjadi Perseroan Terbatas yang dituangkan kedalam Peraturan Daerah
Propinsi Papua Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 21 Mei 2002 tentang Bank Pembangunan
Daerah Papua dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Papua Nomor
23 Tahun 2002, dan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 dan disahkan
Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia Nomor C.13031 HT.01.01 Tahun 2002
tanggal 16 Juli 2002 dan Berita Negara No. 61, Tambahan Berita Negara RI No.
7480 tanggal 30 Juli 2002. Dan telah mendapat persetujuan Deputi Gubernur Bank
Indonesia No. 4/147/KEP.Dp.6/2002 tanggal 11 September 2002.
Rapar Umum Pemegang Saham tanggal
17 Juni 2003 diputuskan modal dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Papua meningkat
menjadi Rp. 500 miliar, sebagaimana dituangkan dalam akta notaris No. 2 tanggal
3 September 2003 dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-29629 HT.01.04.TH.2003 tanggal 19
Desember 2003 ditetapkan modal dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Papua sebesar
Rp.500 miliar, hingga saat ini.
Kepemilikan
Jumlah modal disetor PT. Bank
Papua sampai dengan akhir tahun 2007 adalah sebesar Rp.384,89 miliar. Apabila
dibandingan dengan tahun sebelumnya maka modal disetor PT. Bank Papua meningkat
sebesar Rp.86,90 miliar atau sebesar 30,03%.
Modal
Mengingat modal merupakan syarat
utama beroperasinya bank secara sehat, maka manajemen PT. Bank Papua senantiasa
mengupayakan pengelolaan CAR pada tingkat operable. Upaya mempertahankan CAR
dengan pengendalian Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) maupun penambahan
modal. Rasio kecukupan modal PT. Bank Papua per 31 Desember 2007 sebesar
31,33%.
Rasio kewajiban pemenuhan modal
minimum yang tersedia untuk risiko kredit sebesar 46,67% dan Rasio kewajiban
pemenuhan modal minimum yang tersedia untuk risiko kredit dan pasar sebesar
31,33%.
Pendapatan
Total pendapatan PT. Bank Papua
pada tahun 2007 sebesar Rp.1.288,41 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya maka pendapatan mengalami peningkatan sebesar Rp.413,01 miliar atau
sebesar 47,18%.
Kontribusi pendapatan bunga
terhadap total pendapatan PT. Bank Papua pada tahun 2007 sebesar 50,06%,
provisi dan komisi memberikan kontribusi sebesar 4,04% serta pendapatan
operasional lainnya sebesar 0,74%.
Pendapatan bunga pada tahun 2007
mengalami peningkatan sebesar 26,16% dibandingkan tahun sebelumnya, provisi dan
komisi tahun 2007 meningkat 56,49% dan pendapatan operasional lainnya sebesar
34,56%.
Biaya
Biaya operasional terdiri dari
biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, beban penyisihan
aktiva produktif dan beban non operasional, dalam tahun 2007 berjumlah
Rp.1.066,07 miliar, mengalami peningkatan sebesar 49,67% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Laba
Usaha
Keberhasilan operasional suatu
perusahaan dapat diukur melalui beberapa indikator, salah satunya adalah
indikator laba usaha.
Laba usaha sebelum diperhitungkan
pajak penghasilan pada tahun 2007 sebesar Rp.222,33 miliar, terjadi peningkatan
sebesar 36,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jaringan
Kantor / 16 Maret 2012
Sebagai salah satu faktor
pendukung operasional yang amat penting bagi suatu bank adalah tersedianya
unit-unit layanan nasabah, yaitu berupa kantor maupun layanan ATM. Jaringan
operasional PT. Bank Papua tersebar di seluruh Kabupaten/Kota dan Kecamatan
untuk memberikan layanan bagi para nasabah. Jaringan kantor PT. Bank Papua sampai
saat ini sebanyak 128 kantor dan 235 Deleivery Channel yang terdiri dari 154
ATM ( tergabung dengan Jaringan ATM Bersama dengan jumlah peserta sebanyak 64
bank dengan 7500 lebih ATM dan Jaringan ATM Prima dengan jumlah 29 bank dengan
jaringan 6500 lebih ATM yang tersebar di seluruh Indonesia), 60 Unit EDC, 1
unit CDM, 14 Kasda Online dan 6 Kantor Samsat Online.
SUSUNAN
MANAJEMEN BANK PAPUA
|
Komisaris Utama
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA
Lahir di Sorong,
1956 Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak 2002, Memperoleh gelar
Master Business of Administration dari Business School University of Durham
UK dan gelar Doktor dari Universitas Hasanuddin Makasar. Dan saat ini juga
menjabat sebagai Rektor Universitas Cenderawasih.
|
Komisaris
Prof. Dr. Frans Wanggai
Lahir di Serui,
Desember 1944, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana S3 Institut Pertanian Bogor
tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008
|
|
|
Komisaris
Drs. Tedjo Soeprapto, MM
Lahir di Surakarta,
Desember 1949, Meraih gelar Magister Manajemen pada Universitas Hasanuddin
tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008.
|
Komisaris
Drs. Amos R Yap
Lahir di Napan, Juli
1944, Pendidikan Terakhir Sarjana Pemerintahan Institut Ilmu Pemerintahan
Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Bank Papua sejak tanggal 19 Juni 2008.
|
|
|
Direktur Utama
Ir. Eddy Rainal Sinulingga, MBA
Lahir di Medan, 5
Maret 1962, Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Papua sejak tanggal 17
November 2008, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Rensselaer Polytechninc
Institute, Troy, New York, USA.
|
Direktur Operasi Bisnis
Willyam Sada, SE
Lahir di Biak, Tanggal
22 Mei 1958, Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi(SE) Universitas Cenderawasih
Papua Tahun 2003. Bekerja sejak tanggal 02 Mei 1985. Menjabat sebagai
Direktur Operasi Bisnis tanggal 28 April 2009.
|
|
|
Direktur Pengembangan Korporat
Johan Kafiar, SE, MM
Lahir di Biak, 1
Juni 1958, Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Korporat Bank Papua sejak
tanggal 21 September 2007, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas
Hasanuddin, lulus pada tahun 2004, bekerja di Bank Papua sejak tahun 1984.
|
Direktur Kepatuhan
Drs. Nadjib Bachmid, MM
Lahir di Labuha
Bacan, 18 Agustus 1957, Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Papua sejak
21 September 2007, Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Univeristas Hasanuddin,
bekerja di Bank Papua sejak tahun 1986.
|
|
|
Kepala Satuan Kerja Audit Intern
Drs. Frens Mambrisau, MM
Lahir di Sorong,
1959 Menjabat sebagai Ketua SKAI sejak 2003, Pendidikan terakhir Pasca
Sarjana Universitas Hasanuddin Kerjasama Universitas Cenderawasih.
|
Kepala Divisi Treasury dan International
Sharly Parangan, SE
Lahir di Rantepao,
Mei 1962 Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Internasioanl sejak 2009
Pendidikan terakhir Sarjana, bekerja di Bank Papua sejak 1989.
|
|
|
Kepala Divisi RM
Jefry Sani Phiter Siing, SP
Lahir di Palu,
17-08-1963 Menjabat sebagai Kepala Divisi RM sejak Maret 2010, Pendidikan
terakhir Sarjana Pertanian
|
Kepala Divisi Umum
H e r a w a t i, SE
Lahir di Yogyakarta,
1958 Menjabat sebagai Kepala Divisi Umum sejak tahun2009, Pendidikan terakhir
Sarjana Ekonomi, bekerja di Bank Papua sejak 1985.
|
|
|
Kepala Divisi Perencanaan Keuangan
Martha A. Rumaseuw
Lahir di Merauke
pada tanggal 21 Agustus 1966. Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan dan
Keuangan sejak bulan Juli 2011. Pendidikan terakhir Sekolah Lanjutan Atas
dari SMA YPPK YOANES XXIII tahun 1987.
|
Kepala Divisi SDM
Petronella S.T Rumbiak, SE.MM
Lahir di Biak, 1960
Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Rakyat sejak 2009
Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Hasanudin Makasar tahun 2003.
|
|
|
Kepala Divisi Bisnis
Ir. Marthen F. Akihary, MM
Lahir di Aboru, 1964
Menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis sejak tahun 2009. Pendidikan terakhir
Pasca Sarjana Manajemen SDM Universitas Cenderawasih tahun 2006.
|
Kepala Divisi PER
Ir. Johanis Walasary, MM
Lahir di Waai/Ambon
pada tanggal 03 Juli 1958. Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan
Ekonomi Rakyat sejak bulan Juli 2011. Pendidikan terakhir Pascasarjana dari
Universitas Cenderawasih Program Magister Manajemen Keuangan tahun 2004.
|
|
|
Kepala Divisi Pengembangan
Benedictus Renny See, SE,SH
Lahir di Jakarta,
1961 Menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan sejak 2009 Pendidikan
terakhir Sarjana Universitas Cenderawasih Papua tahun 2000.
|
Kepala Divisi Teknologi Informasi
Ir. Parwoto Kristianto,SE,MM
Lahir di Solo, 1964
Menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi sejak 2009. Pendidikan
terakhir Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih Papua tahun 2002.
|
|
|
Sekretaris Perusahaan
Patricia Ch. Korua, SH
Lahir di Manokwari
Papua, 1963 Menjabat sebagai Kepala Sekretaris Perusahaan sejak 2010
Pendidikan terakhir Sarjana Hukum Universitas Cenderawasih Papua tahun 1987.
|
RTGS
Sistem RTGS merupakan
suatu sistem transfer dana secara elektronik dalam mata uang rupiah yang
diselenggarakan secara seketika per transaksi secara individual (real-time).
Sampai saat ini sistem
RTGS telah terkoneksi ke 193 anggota, 191 bank dan 2 non bank
|
+ Keunggulan
- Jangkauan kiriman uang
yang luas, ke lebih 190 bank di Indonesia, tanpa batasan jumlah uang
(unlimited).
- Memberikan kualitas pelayanan transfer dana nasabah yang cepat, aman dan
efisien.
- Kiriman uang yang online seketika dengan sistem interface RTGS.
+Dukungan Teknologi
Penggunaan sistem
interface RTGS memberikan nilai lebih, RTGS Bank Papua transaksi kiriman uang
akan dikelola secara online baik masuk maupun keluar.
Kiriman uang masuk yang
mencantumkan nomor dan Nama Rekening dengan benar akan diproses seketika oleh
interface RTGS. Begitu pula kiriman uang keluar dari 14 Cabang Bank Papua akan
diproses ke Bank Tujuan secara online.
Untuk keterangan
selengkapnya hubungi Customer Service kami di setiap Kantor Bank Papua terdekat.
http://bankpapua.com/rtgs.php
|