Hakekat Manusia
Manusia merupakan ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk
berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki
perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia
dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan
kepercayaannya/agama.
Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau
secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama
yaitu berdasarkan pada jenis kelaminnya. Apakah ia seorang perempuan atau
laki-laki. Penggolongan lainnya yaitu berupa darah, rambut, keturunan, dan
masih banyak yang lainnya.
Pengertian Budaya
Kata budaya dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat.
Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan
sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga
dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan
menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa,
“menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,
yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan
budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan
berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
Kebudayaan adalah cara berfikir
dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok
manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan
waktu.
Kebudayaan sebagai keseluruhan
yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan
serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana
aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga
denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari
segala keadaannya.
Pengertian kebudayaan tersebut
mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa; akal adalah sumber budaya,
apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena
setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia dan sekaligus
membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia mampu berfikir,
yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak, guna memperoleh
ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul nilai-nilai budaya
yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan
kebudayaan telah ada sejak manusia berpikir, berkreasi dan berkarya sekaligus
menunjukkan bagaimana pola berpikir dan interpretasi manusia terhadap
lingkungannya. Dalam kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat
setempat dan hal itu memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara
kebudayaan satu dengan yang lain terdapat perbedaan dalam menentukan
nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat istiadat yang dihormati. Adat
istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan
benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh
terhadap kepribadian seseorang, begitu pula sebaliknya. Di dalam pengembangan
kepribadian diperlukan kebudayaan, dan kebudayaan akan terus berkembang melalui
kepribadian tersebut. Sebuah masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah
individu-individu yang ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat
dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah
dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk
budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan
manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai
etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya,
perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilainilai budaya yang
berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya
memiliki kekuatan yang mampu mengontrol, membentuk dan mencetak individu. Apagi
manusia di samping makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan
dan perilaku individu sangat mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh
dikatakan, untuk membentuk karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan
budaya.
Kebudayaan tidak terlahir begitu saja, kebudayaan
merupakan hasil interaksi manusia yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
Kebudayaan menurut para ahli,yaitu:
·
Menurut E.B.Taylor
(1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian , moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lainnya serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
·
Menurut Selo Sumarjan
dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayanan sebagai semua hasil karya, ras,
dan cipta masyarakat.
·
Menurut Sutan Takdir
Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
·
Menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakan dengan belajar , beserta dari keseluruhan budi pekertinya.
·
Menurut A.L. Krober.
Dan C. Kluckon, mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifesta atau penjelmaan
kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Manusia
dan kebudayaan
Manusia terdiri dari 4 unsur,yaitu:
1.
Jasad: badan kasar
manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati
ruang dan waktu.
2.
Hayat: mengadung unsur
hidup yang ditandai dengan gerak
3.
Ruh: bimbingan dan
pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebanaran.
4.
Nafs: dalam pengertian
diri atau keakuan, yaitu kesadaran tantang diri sendiri.
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh
dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak
sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri
manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar
karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar
lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak
dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri
oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan
karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa
menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia
yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada
lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan
hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh
yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0
disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Unsur- unsur kebudayaan,yaitu:
1.
Menurut Melville J.
Herkovits, kebudayaan adalah terdiri dari empat unsur yaitu: alat
teknologi,sistem ekonomi, keluarga, dankekuatan politik.
2.
Menurut Bronislaw Malinowski, unsur kebudayaan terdiri dari
sistem norma,organisasi ekonomi,alat-alat atau lembaga maupunpetugas
penyelidikan dan organisasi kekuatan.
3.
Menurut C. Kluckhon,
ada tujuh kebudayaan universal yaitu: sistem religi, sistem organisasi
kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa dan kesenian.
Nilai-nilai
budaya
Merupakan nilai- nilai yang disepakati
dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat,
yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol,
dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai
acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada
simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan
pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan
nilai-nilai budaya ini yaitu :
·
Simbol-simbol, slogan
atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
·
Sikap, tindak laku,
gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
·
Kepercayaan yang
tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam
bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Kaitan
manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi, proses
dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
2.
Obyektivasi, proses
dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia;
3.
Internalisasi, proses
dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
Hubungan manusia dan kebudayaan sangat
erat kaitannya kerana kebudayaan merupakan alat untuk bersosialisasi antara manusia
dengan manusia lain agar terjadi interaksi satu sama lainnya. Dalam hidup
manusia pasti membutuhkan orang lain untuk melangsungkan hidupnya baik yang
secara langsung maupun yang tidak langsung karena manusia merupakan mahluk yang
memiliki jiwa sosial.
Sekaya apapun seorang manusia pasti akan
membutuhkan manusia lainnya yang disebabkan karena suatu hal yang tidak bisa ia
kerjakan atau ia bisa melakukannya namun ia tidak memiliki waktu untuk
mengerjakannya. Hal inilah yang menyebabkan seseorang berinteraksi dengan orang
lain, sehingga terjadi suatu kebudayaan.