NAMA :BAMBANG TRI MULYADI **********NPM :19112241
NAMA :BENNY RAMADHAN **********NPM :19112344
FENOMENA SAMPAH di MASYARAKAT IBU KOTA
Kata “SAMPAH” sudah menjadi hal biasa terdengar di telinga kita sebagai bangsa indonesia, dikatakan sampah jugalah dampak utama dalam mendatangkan bencana di negara ini. Sampah yang menumpuk, entah itu di selokan atau sungai yang mengakibatkan saluran jalannya air tersendat dikala hujan datang, maka air yang tersendat itu mengakibatkan menumpuknya air yang tersendat sampah tersebut lama-kelamaan akan memperluas jangkauan dan mengakibatkan air meluap hingga terjadinya bencana tersebut, banjir contohnya. Masyarakat selalu menyalahkan pemerintah jika sudah terjadi bencana tersebut, mereka bilang pemerintah lamban dalam mengatasi masalah ini atau tidak serius kah pemerintah dalam hal ini. Seharusnya kita yang harus menyadari, betapa pentingnya kelestarian lingkungan dan betapa bahayanya sampah dalam kehidupan kita. Apa kita yang tidak pernah sadar?, bahwa kita lah yang menyebabkan bencana itu terjadi.
Kita yang membuat sampah-sampah itu dari setiap sisa konsumsi yang kita
buang, kita yang membuang sampah-sampah itu tidak pada tempatnya, dan kita juga
yang mengakibatkan selokan tersumbat akibat sampah yang kita buang dan membuat
musibah itu pun terjadi. Maka dari itu kita harus mempunyai rasa nasionalisme
yang tinggi untuk mengukur seberapa cintakah kita terhadap bangsa ini dan
seberapa sadarkah kita untuk melestarikan alam ini. Ini bukan sekedar sebuah artikel, tapi ini adalah opini, karena saya
mengemukakan sebuah pendapat. Tetapi ini juga bisa disebut reportase, karena
saya mengambil contoh yang memang merupakan sebuat fakta. Ini salah satu cara
membuktikan kecintaan kita pada Indonesia yang mempunyai rasa nasionalisme
tinggi.
Nasionalisme itu sendiri adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation" yang berarti "bangsa") dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Seseorang yang berjiwa nasionalisme adalah seseorang yang mempunyai sikap
mencintai dan bangga akan sesuatu yang ada didalam negrinya itu sendiri, serta
rela berkorban untuk menjaganya.
Rasa nasionalisme itu akan menjadi kuat jikala timbul sebuah nafsu untuk mengembangkan
negaranya menjadi semakin maju, yang biasa kita sebut di dalam masyarakat adalah
semangat 45.
Rasa nasionalisme itu dapat di wujudkan dengan cara kita menyadari dengan
hal-hal kecil seperti pentingnya membuang sampah pada tempatnya, dimana kita
akan merasa malu jika kita membuang sampah sembarangan dan memilih mencari
tempat sampah terdekat untuk membuangnya.
Bayangkan jika satu orang membuang sampah secara sembarangan, lalu seorang
anak melihatnya, apa yang akan anak itu lakukan ?
Dia akan melakukan hal yang sama, lebih parahnya ia akan melakukan hal tersebut hingga ia tumbuh dewasa dan ia berfikir bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal yang di anggap wajar. Bagaimana jika semua orang melakukan hal yang sama seperti itu, pastinya negara kita akan menjadi lautan yang dipenuhi oleh berbagai macam sampah.
Seperti faktanya pada saat ada perayaan tahun baru kemarin yang diadakan 7
panggung hiburan di Jakarta dari Sudirman hingga Monas. Faktanya adalah setelah
selesai tahun baruan sampah berserakan di sepanjang jalan. Pada hal banyak
disiapkan tempat sampah di sepanjang jalan, tetapi pendatang juga masyarakat
setempat kurang paham akan kesadaran dirinya untuk mencintai alam lebih memilih
membuang sampah di sembarang tempat dari pada mencari tempat sampah terdekat.
Diperkirakan bahwa setiap penduduk ibu kota membuang sampah 1-4 kg perhari,
dan faktanya kota jakarta dalam sehari saja dapat menghasilkan sampah mencapai ±6500
Ton / hari. Jumlah sampah yang dibuang dalam sehari olek kota jakarta sampai-sampai
mampu membangun satu Candi Borobudur. Coba anda bayangkan jika sampah kota-kota
dari 33 provinsi di seluruh negara indonesia ini di kumpulkan. Negara kita
pasti akan dipenuhi oleh candi yang terbuat dari sampah selama sehari. Sangat
menabjukan.
Masalah lainnya adalah produksi sampah-sampah rumah tangga yang cendrung
sulit diuraikan. Butuh waktu bertahun – tahun untuk bisa mengurainya. Karna
sampah tersebut adalah non organik. Contohnya
puntung rokok. Apabila puntung rokok dibuang dalam air tawar butuh waktu 1 tahun
untuk dapat terurai dan butuh 1.5 s/d 2 tahun di dalam air asin. Lalu banyak
lagi sampah non organik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mengurainya
dan bahkan ada yang tidak dapat terurai dan justru akan mencemari air tanah
degan zat-zat kimia berbahaya. Contonya adalah batu baterai yang kita buang
tidak dapat terurai oleh tanah malah justru akan mencemari air tanah dengan zat
timbal yang berbahaya bagi mahluk hidup dalam jangka panjang.
Maka dari itu muncullah sebuah gerakan peduli terhadap lingkungan yang biasa
kita kenal Hari Bumi Sedunia dan
jatuh setiap tanggal 22 April. Kelangsungan hidup manusia bergantung pada
kesantunan manusia itu sendiri terhadap alam.
Dari situlah mungkin kita bisa meminimalisir prokduksi sampah yang berlebihan
dengan cara 3R, yaitu :
- Reuse / Digunakan kembali
Dengan menggunakan atau memanfaatkan kembali
barang-barang yang dapat diolah kembali. Tidak menggunakan karena kantong
plastik karna sangat sulit diuraikan kembali.
- Recycle / Daur ulang
pemanfaatan kembali sampah-sampah itu menjadi
barang-barang bermanfaat.
Contohnya: pembuatan pupuk kompos, pembuatan tas
dari sampah plastik dan lain-lain.
Jadi kita harus menjunjung tinggi arti rasa nasionalisme untuk membuang
sampah pada tempatnya. Seperti halnya negara-negara maju contohnya seperti Jepang
yang menjunjung tinggi akan kesadaran masyarakatnya dalam membuang sampah pada
tempatnya.
Kesimpulanya kemajuan bangsa dan negara ini bukan sekedar didasari dari
prestasi dan kemampuan ilmunya saja, melainkan budaya nasionalisme untuk
menjaga lingkungannya sebaik mungkin dan harus dimulai dari kesadaran diri
sendiri.